Jamu Juga Dikonsumsi di Eropa

Jamu Tradisional
Entah melalui pergaulan satu orang ke orang lain atau melalui suatu iklan atau promosi melalui lembaga perdagangan, yang pasti nyatanya Jamu juga dikonsumsi di Eropa. Ada bukti bahwa jamu yang diproduksi di Indonesia banyak disuka orang Eropa, apalagi di masa wabah corona virus melanda di hampir 188 negara didunia.

Tidak dapat disangkal lagi kalau di dalam minuman jamu ada beberapa macam unsur yang dibutuhkan untuk tubuh manusia. Dan juga  diyakini bahwa dengan minum dapat menambah daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai penyakit. Hal ini sangat umum diketahui.

Kalau mau lebih khusus ada jamu spesial untuk membantu menstabilisir gula darah ada misalnya jamu godog temu ireng.

Kalau mau meningkatkan stamina dalam berumah tangga ada banyak disana, salah satunya rebusan jahe merah. Kadang dicampur dengan kuning telur ayam kampong.

Kalau mau jamu anti malaria ada , jenis jamu godogan brotowali . Dan masih banyak yang khusus lainnya.....

Yang pastinya dengan adanya jamu sudah masuk ke dunia Eropa yang mungkin ini sudah dimulakan sejak jaman penjajahan Belanda. Dan sekarang merambah ke negara Eropa tetangga nya yaitu Germania, Perancis dan Inggris , Belgia dan bahkan ke Italia.

Ada juga yang dibawa para istri pasangan kawin campur yang suka dengan ramuan jamu Jawa. 

Itulah makna pertukaran budaya dan membawa dampak positip  ke perdagangan produk lokal. Ini suatu hal yang sangat positip untuk ke depan . Mengapa tidak digalakkan menanam tanaman jenis jejamuan Jahe, Kunyit dan lainnya.

Kalau setiap halaman rumah dapat menanam tanaman jenis jamu ini , maka dapat di kalkulasi berapa sudah produksi yang dapat di hasilkan. berapa tribute untuk negri dapat diperhitungkan. Insya Allah.

Dasawisma

Cabai kembang di ekspor
Dulu sewaktu saya masih melakukan Kuliah Kerja Nyata di Purworejo Ada satu kampong yang telah melakukan hal positip dari Kelompok ibu PKK. Yaitu menanam 10 macam jenis tanaman yang diperlukan untuk di dapur. Misalnya Lengkuas, Daun Salam, Kunyit, Jahe, Lempuyang, Temu Kunci, Temu Ireng, dan apa lagi saya lupa sudah....

Tetapi waktu itu saya tidak tertarik sama sekali, karena semacam itu pekerjaan wanita. Padahal ternyata sekarang saya ingat ingat apa saja tanaman tersebut. Untuk saya coba di halaman sendiri. Mungkin hal ini dapat membawa sedikit kebutuhan dapur rumah tangga sendiri.

Kalau semua bahan sudah ada dikebun halaman rumah , buat apa lagi membeli, maka setiap kluarga dapat menghasilkan jamu sendiri, mungkin treatment dan preparasi akan lebih puas. Meski demikian tetaplah penjual jamu yang hari hari bekerja itu itu saja , ya dia tetap lebih handal dan lebih detail ketelitian akan preparasinya. Semoga bermanfaat.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel