Singkong Goreng

 Sudah hampir dua tahun ini kami sekeluarga menghadapi situasi berhadapan dengan wabah penyakit menular yaitu Covid 19, bahkan konon sekarang ini telah berkembang dengan penemuan varian baru yang kabarnya lebih mudah penularannya. Bukan penyakit yang saya ingin tuliskan, melainkan Singkong Goreng. Loh mengapa singkong goreng, disini saya mendapatkan suatu nikmat lezat sedapnya hidangan yang hampir semua khalayak mampu mengadakannya.

Apa sih kok singkong goreng saja menjadi menarik, Ya benar mengapa , apa dan bagaimana itulah yang perlu diketahui dari sekedar akar tanaman stek dari species Manihot Esculenta ini.

Mari kita ngobrol borang borak ngalor ngidul dengan berteman singkong goreng dan secangkir teh manis yang cukup sedang saja. Nikmati dikala teh masih hangat dan singkong goreng baru diangkat dari penggorengan.

Wuih rasakan kelezatannya dan sampaikan salam pesan , sedap bagi juru masak mbok di belakang dan minta tambah lagi. Karena jenis ubi yang disebut seperti kayu ini di rebus dahulu dengan santan dan bumbu bawang putih dan kemudian baru digoreng sesudahnya dingin.

Kandungan Gizi Singkong

Di dalam lezatnya menu singkong  terkandung banyak manfaat baik dari daunnya untuk sayuran lalapan di nasi padang, ubinya  sebagai santapan rebus atau goreng atau parut dan batangnya sebagai pagar dan kayu bakar.
 
Oleh sebab itu tanaman yang panen setelah satu tahun lebih tanam ini dapat menjadi satu jenis pokok yang digemari masyarakat banyak. Lantaran mudah ditanam dan menghasilkan. 
 
Kalau tidak hasil ubi akarnya ya daunnya pun sudah dapat dimanfaatkan, bahkan dapat dijual. Sayangnya makanan singkong dianggap remehtemeh oleh segelintir orang yang lebih menyukai makanan cepat saji dan datang dari luar negri.
 
Padahal di dalam singkong ada : Protein, Karbohidrat, Serat, Mineral Kalium, Magnesium, Forpor, Kalsium, zat besi, Seng , dan mangan, VitaminB1, A dan C serta terdapat kandungan air.

Ubi jenis Singkong Mentega

Pernah saya jalan jalan di pulau Halmahera, hampir seluruh tanaman singkon  di sana jenis mentega, waktu itu saya diajak mampir ke rumah penduduk dan disuguhi singkong goreng, maka jozzz gandos lah apa yang saya rasakan. Betapa nikmat sedap nan jedug jedug dikatakan komentar teman saya.

Waah semua hampir setiap rumah yang saya singgah dan menyuguhkan singkong mentega dan semua lezat. Padahal hanya direbus dan lalu digoreng begitu saja, paling paling di asinkan sedikit. Apalagi kalau diolah secara lebih berbumbu lagi, pasti akan menjadi santapan sedap nan lezat yang tidak kalah dengan makanan cepat saji yang datang dari luar.

Apa yang menarik bukan soal santapan singkong gorengnya, akan tetapi keramahan masyarakat yang notabene belum kenal lama pada sayanya dan begitu baiknya langsung disuguhi singkong goreng. Entahlah mungkin lantaran lapar dan capai jalan kaki jadi enak dan enak saja biar cuma singkong.

Ambillah persaudaraan dari sekedar singkong goreng tersebut, borak borak ngalor ngidul, bahwa ternyata pendapatan bulanan penduduk lokal sana hampir kurang dari UMR di Jakarta. 

Saya bertanya dengan rata rata pencaharian penduduk yang petani kebun pala, cengkeh, kelapa, vanila, dan coklat ini akan membuat hidupnya menjadi sangat sederhana. Bagaimana mau bermewah mewah orang panenan kadang gagal dan lantaran harga turun.

So hidup sangat berhemat dan sangat berhati hati dalam menjalankan belanja harian. Untungnya sayur mayur dapat dipetik dari kebun dari tanaman sendiri dan kebutuhan dapur masih tergolong murah. Kacuali yang datang dari luar pulau misalnya minyak goreng, beras, mentega, dan lainnya.

Singkong Goreng Ke Sejarah

Ngobrol kami dengan penduduk sampai ke soal sejarah, eh ternyata pulau Halmahera ini menjadi pulau yang diketemukan pertama kalinya oleh penjelajah Portugis dan Belanda. Terbukti disana banyak benteng pertahanan yang menunjukkan tahun abad ke 15 dan abad 16.

Ini terbukti bahwa pulau ini paling dulu ditempati penjajah bangsa Eropa dulu.

Salahsatu yang paling dikenal adalah lokasi Jailolo yang dulunya disebut Gilolo seperti terlihat pada peta kuno ini.

Pada jaman dulu itu, pelaut pelaut pencari dunia baru telah bersandar di pulau Halmahera dan membuat suatu sejarah yang telah menjadikan daerah ini dikenal ke seluruh dunia.

Apanya yang mendunia kala itu, adalah Tanaman Cengkeh yang sangat terkenal telah dibawa kaum pedagang dan penjajah dari Halmahera ke Afrika Selatan, Zimbawe, Zanzibar.

Sehingga kini Cengkeh Zanzibar yang dikenal balik ke Indonesia sebagai tanaman cengkeh unggul itu sebenarnya asal muasalnya dari Halmahera. Di sana di Afrika dikenal sebagai Cengkeh Halmahera. Kita wajib berbangga bahwa ada satu tanaman dari negri kita yang menjadi popular di dunia.

Kaya rempah rempah dan minera

Satu hal yang menarik lagi dari pulau Halmahera bagi penjajah pada waktu itu adalah sumber penghasil rempah rempah, terutama bual pala, kacang kenari, dan buah cengkeh. Pada masa itu belum banyak dikenal bahwa barang rempah rempah ini menjadi komoditas mahal di Eropa pada waktu itu. Sehingga menjadikan lahan penjajahan yang sangat menggiurkan bagi pelaut pelaut dan pedagang asing tersebut.

Disitulah mulai baku rebut antara Portugis Belanda bahkan sampai pendudukan Jepang di era mendekatiu kemerdekaan .

Nah sejarah telah mengukir dengan sendirinya tanpa ada yang dapat dipisahkan apalagi dihilangkan. nama Jailolo sebagai sebut Gilolo pada waktu itu, lokasi pendaratan pertama pelaut Portugis.

 

0 Response to "Singkong Goreng"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel