Back to Nature "Ngriyung"

Back to Nature Ngriyung
Suasana sosial distancing Covid19 membuat seluruh keluarga berada dirumah saja dan ini membawa kepada banyak efek sosial dan salah satunya "back to nature Ngriyung" di halaman rumah. 

Ngriyung merupakan satu kebersamaan makan bersama sama kluarga, atau mungkin saudara dengan santai menggelar tikar di lantai, atau di halaman bawah situasi keteduhan pohon, atau ditengah taman halaman rumah.

Ngriyung di halaman rumah seolah mengiongatkan back to nature, cuma dalam hal makan makannya saja. Waktu itu ketika bersama teman teman pergi camping, dan makannya ditengah ladang di tepi hutan alam yang masih segar. Selera makan disini menjadi naik dan sangat alami. Inilah rasanya tepat kalau saya menyebutnya back to nature.

Kalau ada kesempatan dan boleh situasinya ya pengin juga camping bersama kluarga dan santai ngriyung di puncak atau di lahan area camping. 

Namun keadaan dan situasinya sedang harus prihatin, wajib ditaati dirumah saja.
Sedapnya Back to Nature Ngriyung

Maka ya mumpung hari lubur kita coba ngriyung di halaman rumah saja, di depan ruman atau dibelakang rumah. Senang dapat bersama sama menikmati rezeki dari Allah, rezeki sehat, rezeki makan bersama, menikmati dan merasakan sedapnya masakan ibu.

Ini merupakan anugrah berkah datang dari Allah ta ala yang senantiasa ditumpahkan kepada ciptaanya. Bersyukur dan bersyukur senantiasa kami bersama kluarga. 

Sehingga dapat begini. Alhamdulillah.


Menu Back to nature Ngriyung

Apa yang dapat disajikan dalam santai camping di halaman rumah ini adalah hasil masak masak ibu dan dari bude yang sedang main.

Masing masing berperan membuat sajiannya saling mengisi, inilah kompaknya sebuah jalinan kebersamaan kluarga. Senang rasanya melihatnya, sekaligus sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta, Allah swt.

Menu masakan hanya biasa saja cuma kok ya sedap nya semua asyiknya makan bersama sama begini.  


Dengan menu ala back to nature ngriyung:
  • Nasi putih , Nasi uduk
  • Ayam Goreng, Ayam Goreng Kwali, Ayam Kremes
  • Ikan Goreng, Gurami, Tongkol, IkanPeda, 
  • Sayuran , pak Coy, Sawi, Daun kemangi, 
  • Lalapan , Timun
  • Sambal, Sambal terasi, Sambal Galak.
  • Sayur Asem
Rasanya cukup  membawa kerukunan bersama kluarga, satu sama lain menjadi dapat bercerita bercengkerama dan saling berbagi cerita hidup masing masing, Saya kira ini sangat bagus untuk di adakan di mana mana kluarga.

Cuma pastinya jaga lingkungan yang bersih , sehat dan tidak banyak debu ya, kalau healt safety sudah nomer satu itu sudah bagus.

Mungkin tidak harus memakai alas daun ya, bisa jadi dengan tikar di hampar sudah menjadi lagi lebar dan bentuk kelompok misalnya sekelompok berlima, berenam atau satu kumpul anak anak, satunya remaja dan satunya orang tuanya. Banyak lah intinya gelar alas di halaman dan makan bersama .


Satu lagi engat masakannya juga yang sehat dan halal , sesuai apa yang diinginkan perut kita, tentu mau yang halal. Apalagi juga kalau hasil panenan dari kebun sendiri, biar cuma cabainya, atay sayurannya, atau ayamnya . Ya tapi kalau saya takut kalau makan ayam dari kandang sendiri, gak tega.

 
Ingat Al Quran surah Al Baqaroh ayat 168 :

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah: 168)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel