Tin Meluruh Daunnya

Pokok Getah pun meluruh dan bersemi
Sepanjang beberapa bulan terakhir ini cuaca banyak didominasi dengan hujan dan kurang sinar matahari, padahal satu hal yang dibutuhkan tanaman adalah sinar matahari. Tapi tiada cukup untuk keperluan tanaman, kalau bisa berbicara , maka tanaman akan mengeluh dan memohon untuk diberikan bantuan sinar matahari buatan.

Sedang adanya hujan yang turun terus menerus menyebabkan keadaan media tanam menjadi becek dan basah tiada henti. Akibat selanjutnya adalah kelembaban menjadi tinggi dan jamur tumbuh di bagian akar tanaman, bahkan jamur menjadi subur di dalam media sekam.

Selain itu sifat asam dari pada air hujan itu sendiri memberikan dampak kurang baik terhadap tanaman sehingga kurang dapat menyerap sari makanan unsur hara dalam tanaman. Unsur hara diperlukan tumbuhan di antaranya C,H,O,N,S,P,K,Ca,Mg,CL,Fe dll semua menjadi bersenyawa asam jadi akar kalah dalam mengambilan.

Secara alami kekurangan unsur hara ini mengakibatkan tanaman jadi kurus dan kurang tumbuh, lambat lagi akan menjadi mati. Bahkan lagi ditambah serangan jamur di bagian akar, batang bawah tanaman.

Sungguh keadaan ini memberikan ujian yang khusus bagi petani tanaman Tin , si pokok pemberi herbal yang ampuh dari pada daun, buah nya. Manakala tanaman ini tidak boleh terlalu becek dalam media tanam.

Situasi ini pas sudah, seolah menjadi nasib dan sudah tiba saatnya tanaman kesayanagn menjadi layu dan akhirnya mati lemas.

Namun bukan hanya pokok Tin saja yang meluruh habis daun, pokok getah juga terkena nasib seperti itu, namun segera sebulan kemudian bersemi daun kembali, secara alami itu siklusnya yang berulang.

Atasi Jamur dan Air Hujan

Oleh sebab itu kita harus mencari solusi agar tanaman kesayangan kita menjadi terbebas dari bencana alam ini.

Salah satu yang saya coba adalah menambahkan pada media dengan siraman air kapur tanaman. Bahan ini dapat di beli di toko tani di dekat rumah di mana saja.

Dengan air kapur tanaman ini, sekurangnya dapat menetralisir keasaman media tanam untuk sementara ketika datang hujan.

Dosis yang saya gunakan satu sendok makan kapur untuk air satu ember sedang, sekitar 2 gallon aqua.

Ingat ayah saya kalau mau "Luku" dan "Garu" sawah beliau menebar kapur pertanian dua setengah kilogram untuk satu petak 200x25 m sawah.

So kita dapat ukur kira kira seberapa diperlukan, jangan kebanyakan nanti tanah media menjadi basa.

Jamur tanaman atau jamur media tanam

Di dalam media tanam sering dijumpai jamur, kecil putih , bergumpal sebagai macam tanah tetapi berwarna putih. Ini namanya jamur tanah. Saya amati berasal dari lembabnya media tanam dan bahan media tanam yang memang membawa bibit jamur ini.




Untuk mengatasi jamur ini , saya mengganti media tanam sedikit demi sedikit. Cara saya mengganti media tanaman melalui sisi sebelah sebelah dulu agar tanaman tidak serta merta mati nanti.

Maka ambilah media yang terkena jamur, sampai kedasar pot. Lalu masukkan dengan media baru yang bersih dan diyakini clean dari jamur.

Satu penelitian di satu Universitas bidang pertanian telah memberikan wawasan pada saya bahwa jamur tersebut "Pleurotus ostreatus" hidup pada media tanam.

Oleh sebab itu boleh jadi media tanam sudah membawa benih jamur ini.

Memang lah tidak langsung mematikan tanaman, akan tetapi merusak media tanam jadi akar tanaman kalah bersaing.

Pupuk Nitrogen

Kalau mau lagi mantap tambahkan pupuk dengan Nitrogen kuat pada air siraman ketika menyiram. Awas jangan terlalu basah menyiram di musim hujan begini.

Saat yang paling baik menyiram adalah saat pagi, dan semoga sinar matahari datang siang harinya. Ini saat yang paling tepat.

Jangan sampai sedang disiram pupuk kemudian datang air hujan, nah ini yang tidak kita inginkan.

Pokok Tin tidak suka dengan situasi asam tanah yang tinggi, lebih baik kering medium dari pada basah kuyub, becek.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel