Family Sebuah Madrasah

Family sebuah madrasah

Bagi seorang mungkin family menjadi sebuah istana. Ada juga sebagai tempat s
inggah. Ada yang menjadikan Madrasah. Mengapa menjadikan demikian. Karena banyak benda harus diajarkan kepada anak anaknya. Kepada anggota kluarganya. Sebuah Madrasah tempat belajar, tempat menimba ilmu.

Itu semua dapat berlaku pada siapa saja. Kluarga mana saja kapan saja. Karena banyak yang memang harus di share. Dibagikan untuk dipelajari, dan di pahami. Apa pun dapat menjadi pelajaran bagi anak anaknya, anggota kluarganya. 

Belajar sejak dari dalam rumah tangga. Itu paling mustahak. Menjadikan sesuatu hal yang dibutuhkan oleh anak anak. Suami perlu istri. Istri perlu suami. Begitu anak anak perlu orang tua. Begitu seterusnya dan sebaliknya. Tidak ada yang tidak saling membutuhkan.

Dengan demikian menjadi wajib antara satu dengan pihak lainnya. Yang demikian itu akan menjadi erat dan kukuh. Inilah suatu Madrasah dalam kluarga.

To Be mutual need mutual relationship

Jadikanlah saling antar pihak kluarga. Menjadi saling silahturahmi, saling memerlukan. Dan semuanya menjadi erat bersatu. Dan juga saling terbuka karena merasa saling memerlukan. Inilah awal keterbukaan, Transparan semuanya.

Tidak terjadi curiga satu sama lain. Melainkan menjadi keakraban yang humanis. Familiar dan relationship antara kluarga.  Menjadikan suasana memberi tahu, memberi solusi . Tanpa ragu meminta tolong, minta bantuan untuk terselesainya persoalan.

Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul. Itulah kebersamaan antara pihak dalam kluarga yang madrasah. 

Menghadapi Dunia Jaman Sekarang

Dalam menghadapi dunia yang kian ramai. Seperti sekarang ini. Ada gadget ada tehnologi, semua menjadi mudah. Semua dapat merasakan kemajuan tehnologi. Anak kecil, dewasa sampai orang tua, semua gadget. Mereka tidak terasa menjalankan suatu tehnologi yang masa kini.  

Adakah dalam pikirnya bagaimana menjadi seperti ini.  Dapat semua dikerjakan hanya dengan gadget misalnya soalan bank in. Soalan register, soalan pendaftaran apa lah. Semua sudah bisa on line dan dari telapak tangan anda.

Siapakah yang paling bijak dalam hal ini. Adakah nenek kita. Adakah orang tua kita atau kakak kita atau saudara kita.  Tidak satupun yang dapat tahu siapa yang membuat dunia menjadi sekarang ini.

Coba sebentar saja minta waktumu. Untuk melakukan perenungan sebagai berikut salah satu dari bawah ini:
  1. Renungkanlah siapa dirimu
  2. Renungkanlah Mau kemana hidupku
  3. Renungkanlah Bagaimana aku ini
  4. Renungkanlah Masa depanmu
  5. Renungkanlah Bagaimana bisa lulus
  6. Renungkanlah bagaimana makanku besok
  7. Renungkanlah Adakah uang besok untuk saya
  8. Renungkanlah dari mana datangnya senyum
  9. Renungkanlah bagaimana aku bahagia
  10. Renungkanlah siapa yang membuatku bahagia
  11. Renungkanlah dari mana saya berasal
  12. Renungkanlah siapa mencipta alam ini
  13. Renungkanlah siapa paling kuasa alam ini
  14. Renungkanlah bagaimana aku menjadi...
  15. Renungkanlah seribu lagi hal di hadapanmu....
  16. sambung sendiri...

Temukan Dirimu

Mengetahu siapa sebenar benarnya diri ini bukan hal mudah. Kita sadar bahwa diri kita terlahir dari orang tua ibu kita. Akan tetapi sebenarnya memahamikah kita tentang siapa diri kita. Kok menjadi begini, padahal inginnya begitu. Kok berbeda dengan apa yang saya maksudkan. Dan sebagainya.

lantas siapa yang membuatnya. siapa yang menjadikannya. Tentu ada kekuatan dibelakang sana yang maha dahsyat. Sehingga mampu menjadi sutradara dalam hidupmu. Dia telah menskenario jalanmu langkahmu ceritamu.

Oleh sebab itu Ada yang bercita cita jadi guru. Akan tetapi nyatanya menjadi tentara, bukan guru.  Siapa yang membawa ini.  Adalah suatu kekuatan dibalik kita semua. Dia lah Allah ta ala.

Kekuata alam yang tiada tara dan tiada batas. Tak seorangoun mampu menggoyangnya, seorang penguasa sekalipun. Seorang banyak uang sekalipun bahkan orang kuat didunia pun. 

Mmaka menjadikanlah dirimu menjadi yang sebenar benar dirimu. Jangan mudah terbawa environment kamu. Siap dirimu itu pertanyaan pertama saya.

Dan pertanyaan itu penuh arti. Makna dan suatu kesanggupan untuk jawaban yang benar benar gentlement. 

Berani mengakui kesalahan sendiri jika salah. Tapi pertahankan jika kamu memang benar. Dari ketahan jiwa dapat menjadikan kekuatan dalam memerangi terjangan hidup kedepan. Jangan ragu kalau itu tidak benar jangan ikuti.

Jangan mudah terpengaruh. Mempunyai prinsip sendiri dan menjadi diri sendiri. Itu lebih merdeka, tidak ragu kemana mana. 

Orang bijak Pandai melangkah

Orang yang bijak akan memudahkan pergi kemana saja. karena dia mudah mendapatkan solusi atas persoalannya. Maka menjadilah bijak, bukan pintar saja kurang. Melainkan harus bijak dan tentu akan memberikan hasil bijak.

Kenalilah dirimu. Disana ada satu kekuatan yang membawamu menjadi bijak. Dan itu hanya dapat dimunculkankalau dilatih. caranya dengan selalu merenungkan tentang dirimu masa depanmu. Berkomunikasi dengan batin diri sendiri. 

Sering kita dengar orang sedang bertapa. Dia itu sedang merenung tentang dirinya sendiri, hidupnya. masa depannya dan sebagainya. banyak hal alasannya dia melakukan itu.

Akan tetapi kalau didalam kluarga sudah ada Madrasah family . Maka itu sudah cukup menjadi pondasi awal melangkah keluar rumah. Jangan kosong hati kosong jiwa. Disana banyak tantangan dihadapan. Kita harus kuat harus mampu dan pantang mundur. 

Orang sukses dari Madrasah Rumah

Orang yang sukses datang dari rumah sendiri. Seoirang ibu rumah tangga itulah madrasahnya. Janji seorang anak hanya satu takjim kepada ibunya. Dan mulailah jalani hari harimu dengan restu ibu sebagai madrasahmu.

Jangan pernah membuat ibu mu , madrasahmu tersentuh hati. Berlakukan yang alim dan takjim. Hanya darinya kekuatan doa yang paling dahsyat. Yaitu Doa Seorang Ibu dari Rumah.

Ingat akan pesannya . Seorang ibu sebagai madrasah akan memberikan terbaik bagi anak anaknya. Tidak satupun yang berpikir lain. Dia hanya mau yang terbaik. Terhebat , tersukses dan ter......ter... lainnya.
Kenali ibumu secara hati , bukan secara fisik saja.
Disana ada madrasah, ada guru, ada kamus hidup
Bawalah dirimu dalam silahturahmi yang baik
Dengan ibu , dengan ibu dan ibu madrasahmu


0 Response to "Family Sebuah Madrasah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel