Tanaman Padi 120 Hari

Padi merupakan bahan makan pokok hampir sebagian besar orang di seluruh nusantara ini, namun demikian tahu kah kamu berapa lama padi harus ditanam dari gabah benih sampai menjadi beras yang dapat di masak dan di makan.

Tanaman padi 120 hari panen dari mula membenih gabah sampai mencapai panen dan di bawa ke proses penggilingan sehingga akhirnya menjadi beras dan dapat di pasarkan ke pembeli.

Bukan hendak mengajar itik berenang kepada petani atau ahli pakar pertanian, namun sekedar menulis apa yang dapat saya pahami, mungkin berguna syukurlah, kalau tidak guna , ya biarkanlah.

Bahan makan pokok yang diduga berasal dari lembah Yangtze di China 9000 tahun lalu , ini berkembang ke India 4000 tahun lalu dan ke seluruh Asia Timur, 2500 tahun lalu.

Tahapan Pembenihan ("ngurit")

Sebelum dapat di tanam di sawah dengan genangan airnya, maka padi harus dibenihkan dahulu.

Tentu petani telah memilih bibit unggul yang menurutnya berproduksi melimpah, tahan hama wereng, belalang dan waktu panen cepat.

Tiga hal utama yang diharapkan petani apakah ada di pasaran , maka saya tidak tahu , tentu peneliti pertanian dan yang berkompeten telah pun membuat satu uji coba untuk mencapai tujuan produksi yang optimal.

 Hal pertama Bibit padi yang dapat menghasilkan panenan yang melimpah, bulir gabahnya banyak setiap uli tangkai padi. Target sekurang kurangnya 10 ton per hektar sawah.

 Hal kedua , padinya nanti tahan akan hama wereng, belalang dan sebangsanya. Untuk menjaga pokok padi sehat dan tidak terganggu hama.

 Hal ketiga , padinya cepat berbuah kalau bisa dalam setahun kurang sudah tiga kali panenan. Sehingga kalau bisa panen dari padi hanya dalam 100 hari. atau lebih cepat lagi 90 hari.

Biasanya benih padi pilihan itu direndam air selama 24 jam dahulu baru di tebar di media pembenihan = "ipukan". adalah tanah digumdukan yang sudah disuburkan, diaduk aduk di campur humus dan tanah halus.

Membajak Sawah persiapan media tanam

Pada masa yang sama pembenihan, maka pak Tani punya kesempatan untuk mempersiapakan segala sesuatu yang berhubungan dengan media tanam, sawah atau ladang atau gunung.

Membajak dan meluku adalah pekerjaan yang sedang berlangsung di sawah. Dengan bahasa jawa "garu" = menggaruk , meratakan , mencampur. sedang "luku" = lekuk , adalah alatnya pisaunya untuk membalik tanah , sebelum di "garu" dengan alat "Garu" yang di tarik sapi atau kerbau.

Manfaat dari pekerjaan ini adalah untuk menjaga gembur tanah dan menghilangkan asam tanah. Meski disini dapat diatasi dengan memberikan kapur pertanian, "dolomite" untuk menetralisir ke asaman media tanam, tanah di sawah.

Dua pekerjaan diatas , pak tani di bantu oleh Sapi dan Kerbau untuk menarik alat "garu" dan "luku" nya. 

Sungguh ini menjadi satu kerjasama yang harmoni antara petani dan hewan peliharaannya. 

Mesin bajak sawah, jaman sekarang sudah dibuat manusia modern, namun tidak dapat diberlakukan pada sudut sudut sawah yang sempit kurang luasan. Oleh sebab itu penggunaan mesin hanya dapat berlaku di lahan yang berhektar hektar.

Umumnya sekarang petani membagi mbagi sawahnya kepada keturunannya sehingga yang dulunya lebar , panjang, menjadi setengahnya atau bahkan seperempatnya.

Meski demikian , di desa desa sudah kurang yang mau memelihara kerbau atau sapi untuk melakukan pekerjaan "garu" dan "luku", namun tetap masih dapat dijumpai di sudut kampong lebih desa lagi. Kiranya tradisional kerja pak tani tetap dapat dilaksanakan.

Pekerjaan membajak sawah ini berlangsung tiga hari sampai satu minggu. Kemudian sawah di diamkan 2 x 24 jam untuk menjaga kstabilan dan mengalirkan air sebelum di tanami "tandur" padi.

"Tandur" Padi

Selesai persiapan media tanam sawahnya, maka juga pembenihan "ngurit" = membibitkan padi, sudah berumur 15 hari dan siap untuk ditanam.

Sekarang waktunya mencabut benih padi dari tempat nursery atau tempat pembenihannya. Biasanya di bagian pinggir sawah itu sendiri. Atau dari tempat lain, atau membeli langsung benih sudah siap tanam.

Dalam melaksanakan pekerjaan penanaman atau "tandur" maka umumnya petani melaksanakan bersama team atau banyak orang untuk mempercepat kerja. 

Meski tanaman padi 120 hari baru dapat di makan hasilnya, in shaa Allah. Kalau tidak kena serangan hama walang sangit dan wereng, dan belalang coklat.

Jarak tanak bisa 20 x 20 CM, atau 25 x 25 CM untuk padi yang rumpunnya banyak.

makna tandur = ditanam mundur. sebab tanam padi harus berjalan mundur supaya tidak merusak yang sudah ditanam.

Pak tani juga mempergunakan "blak" atau "pattern" untuk menanam supaya jarak tetap terjaga. Kerapihan tanam menjadi modal yang sangat diperlukan untuk memperlancar kerja selanjutnya dan menjaga asupan unsur hara tanah terjaga bagi setiap rumpun padi.

Pemupukan dan "Matun"

Setelah umur tanaman padi 2 bulan setelah tanam, maka saatnya di beri asupan pupuk buatan untuk menambah daya subur tanah, sehingga rumput padi menjadi mekar dan berbuah bulir padi banyak.

Namun sebelum pekerjaan pemupukan ini, dilakukan pembersihan rumput pengganggu , gulma, yang tumbuh disela sela rumpun padi. Pekerjaan membersihkan gulma ini disebut "Matun" . 

Matun dilakukan dengan alat patun, atau secara manual dicabut satu oersatu rumput liar itu.

Setelah diyakini bersih dari hama gulma pengganggu akar tanaman pagi, maka dilakukan pemupukan. Berbagai jenis pupuk di berikan, ada Pupuk Urea dengan Nitrogen sampai dengan 40%. untuk mendorong pertumbuhan rumpun padi.

Kemudian setelah dewasa padi sudah mendekati pembungaan, dan pada masa inilah di berikan pupuk untuk mendorong pembungaan, yaitu pupuk dengan kadar Phospor tinggi NPK.

Lunas sudah pemupukan kali ini untuk tanaman padi pak tani. Meski juga ada baiknya memberikan pupuk kandang sapi , kerbau atau kambing.

Burung Pengganggu

Tidak hanya belalang dan wereng saja hama pengganggu pekerjaan pak tani, melainkan juga burung burung pipit dan gereja di sawah. Inilah yang selalau memakan bulir padi yang sedang mekar dari bunga.

Burung ini menyisil dari padi yang masih muda , juga yang sudah siap panen. Betapa sepanjang masa pak tani harus bekerja kontinu tiada santai sedikitpun untuk mendapatkan hasil optimal dari sawahnya.

Burung burung tersebut menyerbu sawah padi sejak pagi terbit matahari. Oleh sebab itu maka tiada lagi pak tani boleh santai. Pagi pagi buta selepas subuh sudah bergerak jalan ke sawah untuk menjaga , mengusir burung burung pengganggu.

Sebelumnya pun pak tani sudah rajin ke sawah untuk mengontrol pengaliran air, pengontrol pertumbuhan padinya.

"Kalau ada orang yang paling rajin kontinue bekerja dari pagi hingga petang dan dari tanam hingga panen adalah pak tani" 

Panen Padi di 120 hari 

Sekarang pak tani sudah siap untuk memanen padinya setelah sekitar 3 bulan berkelahi dengan hama, gulma, dan burung. Juga selalu rajin berkomunikasi serasa setiap hari tanpa selang beraktifitas ke sawah.

https://www.youtube.com/watch?v=s0opPl_88jsKenyataan padi sudah tua, menguning dan semakin tunduk menunjukkan semakin berat isi bulir padinya. Sehingga dapat dipastikan bahwa padi itu sudah dapat di panen. Kalau tidak akan rontok percuma dan diserang hama tikus pula, atau menjadi santapan burung setiap hari.

"Wiwitan" dilakukan oleh pak tani sebabagi ucapan rasa syukur bahwa sawahnya akan memberikan hasil dari pada jerih payahnya selama tiga bulan lebih. Biasanya dengan nasi, ayam, sayuran, telur, ikan kering, serundeng kelapa, dan atau tempe goreng serta kerupuk. Memakai pincuk daun pisang.

Ketika masih kecil dulu saya sering ikut wiwitan ini dan rasanya sangat senang beramai ramai diajak bapak ke sawah dan seorang ustadz. Disawah di satu sudut , berdoa memanjatkan doa syukur kepada Allah aza wajala dengan karunia rahmatNYA panenan kali  ini alhamdulillah.

Padi dijemur dan digiling jadi Beras

Untuk menjadi nasi, maka masih perlu banyak hari lagi , sebab harus menjemur dan membawa ke penggilingan untuk menjadikan beras. Lumayan pada waktu itu panenan 7 sd 8 ton beras dari sawah yang sekitar satu hektar.

Beras hasil gilingan tidak segera di bawa pulang lagi, seketika selesai digiling sudah ditangkap pedagang beras. Maka duitpun yang dibawa pulang pak tani.

Saat ini alhamdulillah , dengan rasa syukur dan smoga bermanfaat untuk membeli barang yang berguna.


Serba serbi tentang "Padi"

Padi di kalangan masyarakat Jawa disebut "mbok Sri" , makna istilah ini untuk mengucap syukur kepada Yang Maha Kuasa atas rahmat dan nikmat yang diberikan melalui hasil panen, beras rasanya enak, memberi rezeki dalam kluarga, oleh itu istilah ini suatu penghormatan kepada YMK yaitu Allah Aza wajalla.

Dalam peribahasa "Bersifat seperti batang padi", maka orang yang disebut itu mempunyai sifat yang semakin berilmu semakin berlebih semakain merunduk, low profile, rendah hati.


"Padi" sebagai Makanan Pokok 

Padi menjadi makanan pokok bagi hampir seluruh bangsa di Asia, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, China, Jepang, Korea. Hampir semua negara di Asia Timur mengkonsumsi padi, beras sebagai makanan pokok.

Sementara di negara lain mengkonsumsi gandum sebagai makanan pokok, contoh di Eropa, Rusia, Afrika.

Sedang diu Amerika kebanyakan dengan ubi kenthang sebagai makanan pokoknya sehari hari, di campur dengan kedelai, dan Daging.

Selain itu ubi ubian dan kacang kacangan , kedelai, jagung juga menjadi makanan lain selain makanan pokok beras dan gandum.


Gizi Yang Terkandung Di Dalam "Padi"

Zat gizi yang ada di dalam padi atau beras merupakan kebutuhan pokok tubuh manusia. Lalu apa saja yang ada di dalam sebutir beras kalau di konsumsi?
  1. Beras mengandung serat sebesar 0.3 - 1.8 %
  2. Juga mengandung banyak Vitamin dan Mineral , terutama Vit B, Mangaan, Silenium, tiamin, Niacin, Magnesium, Tembaga juga ada di dalam beras.
  3. Karbohidrat terkandung dalam beras , hampir 90% beras terkonstruksi dari karbohidrat. Di dalam beras karbohidrat diwujudkan sebagai pati. Pati ini merupakan rantai glukosa yang disebut amilosa dan amilopektin.
  4. Senyawa lain berupa antioksidan.

Asal Usul Padi dan Sejarah Padi

Pertama kali padi dikenal manusia sebagai makanan pokok telah diteliti oleh satu lembaga peneliti tentang alam , nature di Amerika Serikat (PNAS) yang mempresentasikan dalam suatu Proceeding Of Academy.

Satu kelompok peneliti beranggotakan ahli dari China dan Amerika telah menduga bahwa padi telah dikenal sebagai makanan sejak 9000 tahun yang lalu.

Dalam perkembangannya terdapat dua subspecies yaitu Japonica dan Indica dikenal pada 3900 tahun lalu.

Konon penduduk sepanjang lembah Yangtze telah mengenal makan pokok ini dan bercocok tanam sebagai sawah sejak 3900 tahun yang lalu.

Sementara berkembang ke Selatan ke bagian India Utara sejak 4000 tahun padi sudah ditanam di tepi sungai Gangga.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel