Papringan The Unique Markets In Indonesia
April 30, 2018
Papringan Market
Pasar Papringan awalnya di konsep oleh pak Singgih S Kartono yang pembuat sepeda bambu. Bapak yang aktif penggagas sepedagi merangkul komunitas mata air di dusun Papringan Ngadiprono. Memilih hari tertentu ada lah suatu hal yang eksklusif, karena pada umumnya pasar di adakan sesuai hari pasaran menurut kalender Jawa. Ada hari Pon, Wage, Kliwon, Legi dan Pahing.
Konon ada lagi tokoh suksesi dibalik keberadaan pasar unik ini, adalah Ibu Siska yang telah berkomunikasi dengan pak Singgih berkisar tentang ini. Seorang ibu penggiat yang telah berhasil menyelesaikan doctor nya di negeri Sakura Jepang, ini penuh inovasi untuk negeri tercinta Indonesia.
Untuk Pasar Papringan dipilih Hari Minggu Wage dan Minggu Pon. Tetapnya ditentukan hari ini dengan alasan hari lainnya dimanfaatkan untuk persiapan, kalkulasi untung rugi dan evaluasi hasil kegiatan pasar. Penuh perhitungan dan rincian kerja dalam mempersiapkan management pasar Papringan.
Keberadaan pasar Papringan bukan saja memberi nilai tambah kepada penduduk tempatan. Namun juga menjadi nilai tambah kepada Pariwisata Nasional. Sebagai pasar tradisional yang boleh tergolong unik dan hanya di Papringan Ngadiprono, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, Indonesia.
Konon ada lagi tokoh suksesi dibalik keberadaan pasar unik ini, adalah Ibu Siska yang telah berkomunikasi dengan pak Singgih berkisar tentang ini. Seorang ibu penggiat yang telah berhasil menyelesaikan doctor nya di negeri Sakura Jepang, ini penuh inovasi untuk negeri tercinta Indonesia.
Untuk Pasar Papringan dipilih Hari Minggu Wage dan Minggu Pon. Tetapnya ditentukan hari ini dengan alasan hari lainnya dimanfaatkan untuk persiapan, kalkulasi untung rugi dan evaluasi hasil kegiatan pasar. Penuh perhitungan dan rincian kerja dalam mempersiapkan management pasar Papringan.
Keberadaan pasar Papringan bukan saja memberi nilai tambah kepada penduduk tempatan. Namun juga menjadi nilai tambah kepada Pariwisata Nasional. Sebagai pasar tradisional yang boleh tergolong unik dan hanya di Papringan Ngadiprono, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, Indonesia.
Unique Papringan Market
Keunikan pasar Papringan Ngadiprono terletak pada cara pembayaran. Uang kertas maupun siling tidak berlaku disini. Kamu harus menukar uang kertas di bagian penukaran uang dengan koin yang terbuat dari bambu. Satu koin bambu bernilai IDR 2 , dua rupiah saja.Disana pada bagian penukaran uang sudah diatur di bagi tiga jalur. Jalur pertama penukaran 2000 IDR, Jalur kedua penukaran 20000 IDR dan jalur ketiga penukaran 50000 IDR. Kemudian dengan koin bambu tersebut kamu dapat berbelanja dengan rata rata barang kuliner sekitar dua atau tiga bambu.
Demikian uniknya pasar tradisional yang sudah berlangsung sejak 14 Mei 2017 pada hari Minggu Wage, Kuruwelut, 17 Ruwah 1950-Je. Sehingga menjadi daya tarik dibidang pariwisata yang sedang menjadi agenda nasional negara Indonesia tercinta.
Kuliner Tradisional
Apa yang di jual di pasar papringan ini tidak jauh berkisar produk lokal. Semua yang dibuat oleh orang tempatan saja contoh Makanan Gudeg, Pecel , Gethuk, Klenyem, Bledug, Gorengan pisang, tahu goreng, tempe mendoan, tempe bacem, tahu bacem dan banyak lagi. Minuman yang ada antara lain Jamu jawa , Es Dawet, Dawet Ireng, Wedang Pring, Wedang Ronde, Wedang Susu Kedelai.
Minuman sehat favorit di pasar Papringan adalah Wedang Ronde dan Dawet Ireng. Kedua minuman ini memberi energi baru bagi tubuh pengunjung yang lelah perjalanan dari Jalan Raya ke lokasi tengah hutan bambu ini sepanjang 2.5 KM.
Satu lagi yang khas adalah Wedang Pring. Konon menurut penjualnya di dalam minuman yang dibuat dari rebusan anak bambu kerdil ini dapat memberikan memperlancar sekresi, sehingga menyehatkan badan.
Bahkan kononnya sebelumnya masyarakat komunitas mata air tidak ada dalam ingatan orang luar. Sekarang menjadi buah bibir, dari mana mana datang hanya untuk mencoba mencicipi buah karya makanan dan jajanan pasar Papringan.
Satu lagi yang unik dan cukup berguna disini adalah Hand Trolly yang dibuat dari anyaman bambu tali. Bambu ini khusus yang dapat di anyam dan menjadi keranjang unik. Inilah kelengkapan khas di pasar Papringan Ngadiprono. Satu hand bag berukuran muatan 2 KG , 5 KG dan 7 KG telah disiapkan dengan nilai tukar 3 koin bambu. Sungguh explore muatan lokal yang komplit.
Masih banyak lagi lainnya produk dari inovasi pasar Papringan yang dapat di majukan sebagai satu nilai tambah. Selain keranjang belanja unik. Ada lagi tempat sampah dari bambu, tempat minum bambu, meski ada tempat minum dari tempurung kelapa. Tempat duduk dari bambu dan tambir atau alat menapis beras dari bambu.
Adalagi lainnya ada yang namanya makanan mentah Reginan. Makanan berbahan beras atau nasi ketan, atau beras pulut atau sticky rice ini di proses tradisional di cetak dan dikeringkan. Nah hasil nya biasa untuk bingkisan kalau ada kluarga silahturahmi datang ke rumah. Juga menjadi makanan di meja tamu pada saat hari Raya Idul Fitri.
Perhatikan pemanfaatan bambu sebagai material utama dalam usaha pasar Papringan ini. Sungguh satu eksplorasi muatan lokal yang boleh di acungi jempol.
Perhatikan pemanfaatan bambu sebagai material utama dalam usaha pasar Papringan ini. Sungguh satu eksplorasi muatan lokal yang boleh di acungi jempol.
World Others Unique Markets
Pasar Papringan tidak satu satunya di dunia. Di sana juga ada dikenal pasar unik seperti ini. di Chatuchak Thailand, di Paris, di Barcelona, di Shilin Taiwan, di Marakesh Marocco di Canada dan di Brasil. Berikut ada sekilas gambarnya saja.
Di Marocco , tepatnya di dusun Marakesh juga ada pasar tradisional. Cuma disana ada banyak benda lain yang di jual. Semuanya produk lokal ya, bahkan sampai kain lokal dan karpet buatan lokal, sajadah alat sholat dan bahan mentah produk pertanian lokal.
Mungkin ini dapat menjadi evaluasi bagi pasar tradisional Papringan. Supaya bukan hanya kuliner tradisional. Akan tetapi benda lain dapat di dagangkan disini, tentu yang memberi nilai tambah. Contoh kerajinan tangan dari bambu, anyaman bambu unik lainnya.